Rabu, 07 April 2010

SEKAT TIPIS SURGA DAN NERAKA

Niat baik tidak selamanya dinilai baik. Alasannya simpel dan cukup klasik,"niat baik tidak selamanya diikuti dengan amalan baik". Apalagi niat yg buruk, naudzubillah..
Antara surga dan neraka bedanya sangat tipis, tipis sekali, ini yg membuat kita sering terpleset ke lingkaran api neraka tanpa kita sadari. Sekat antara surga dan neraka setipis nafsu yg terkadang bersembunyi di antara niat2 baik yg ingin kita laksanakan, dan kita menyebutnya kebijakan, -nafsu bersembunyi di balik kebijakan-..
Seorang guru mengatakan bahwa orang yg ingin sholat secara khusyuk itu justru tidak akan bisa khusyuk sebab keinginannya untuk khusyuk itu sendiri adalah nafsu,subhanallah..

Analisis yg luar biasa. Ilmuku msh blm sampai ke arah sana..
waduh, aku jadi malu kalau bicara surga dan neraka. Maklum aku hanya manusia biasa, ga ada istimewanya. Aku bukan santri yg pernah menimba ilmu di pesantren-aku bkn apa2-.
Aku jadi sungkan kpd orang2 yg ilmunya lebih tinggi..
Seharusnya aku diajari, bukan mengajari, astaughfirullah...
Tapi ga apa lah, aku numpang pamer kebodohan disini..
Bukannya sok sufi, bukan..
Aku masih jauh dari itu, bahkan aku mungkin ga akan pernah sampai ke sana karena sufi itu adalah getaran2 Ilahi yg hanya bisa diungkapkan bagi yg pernah mengalaminya. Bukan yg pernah mendengar orang2 yg pernah mengalaminya. Sufi adalah menyelam di lautan ilahi,tanpa kata2,tanpa bicara,tanpa daya,tanpa kekuatan,tanpa karsa dan gerak. Jika kelak ada kata2, gerak, kalimat2 yg meluncur lewat tajamnya pena, semua itu hanyalah peradaban sufi..
Tapi maaf, aku msh jauh dr itu semua..
Dan aku tak ingin marah atas kekuranganku ini karena marah itu awalnya gila dan akhirnya menyesal.
Sungguh bijaksana Allah memberi sekat yg tipis antara surga dan neraka,-agar manusia sadar akan kelemahannya dan hati2 di setiap langkahnya yg penuh pertanggungjawaban kelak-...
Waduh, mungkin aku udah melayang terlalu jauh, jauh sekali,maaf mungkin ini lah kebodohanku,kebodohan manusia..

Lain halnya dengan tempat kita berpijak,Indonesia raya..
Agak beda dengan topik surga neraka tadi.
Batas antara yg kaya dan yg miski ga setipis batas antara surga dan neraka,batasnya jauh sekali,masya Allah,Engkau Maha Adil, Engkau Mengetahui apa yg aku tidak ketahui..
Orang kaya di Indonesia banyak,konglomerat bertebarang di Indonesia..
Tapi ironisnya orang miskin juga lebih subur,sesubur budaya korupsi di Indonesia,budaya yg membawa surga bagi sebagian orang dan membawa neraka bagi hampir 200 juta orang Indonesia raya,budaya yg membawa indonesia ke pintu kehancuran,bahkan pintunya telah terbuka lebar,kapan saja negara kita ini bisa terpental memasukinya..
Para wakil2 rakyat, para pemimpin2 Kita yang ada disana. Bapak dan ibu sebenarnya mendapat amanah yang mulia dari jutaan rakyat indonesia, bapak dan ibu telah mendapat tiket untuk melakukan kebajikan buat negeri negeri ini,,
bayangkan jika bapak dan ibu pemimpin melaksanakan amanah rakyat sebijaksana mungkin, apa tidak mungkin berjuta bibir rakyat indonesia mendoakan bapak ibu semua?
Dan tiket k surga telah dikantongi..
Namun seperti yg aku katakan tadi, batas antara surga dan neraka sangat tipis. Jadi aku tidak heran jika bapak dan ibu pemimpin yg ada disana mungkin terpleset dalam mengemban amanah rakyat hingga tidak bisa menjaga amanah tersebut,mungkin malah mengkhianatinya,astaughfirullah aku su'udzan lagi..
Maaf kl aku terlalu pamer kebodohanku..
Mungkin niatku baik,tapi tak pernah ada yang tau di balik niatku yg baik ini terselip nafsu dan aku tak menyadarinya..
Memang...
Batas surga dan neraka itu sangat tipis...
Aank_27/10/2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar