Rabu, 21 Juli 2010

andai manusia itu sempurna...

Sebelumnya saya minta maaf ni teman-teman semua, dari judulnya udah mengajak anda-anda semua untuk berandai-andai ni, padahal agamapun melarang umatnya sering berandai-andai alias melamun, apalagi ngelamun hal-hal yang gak jelas (waduh perasaan semua lamunan tu gak jelas ya, abstract banget), ya maklum lah saya kan cuma manusia yang gak sempurna yang cuma iseng-iseng nulis. Seperti biasa gaya tulisan saya seperti obrolan bapak-bapak di warung kopi, tapi gak apa-apa kalau ada kaum terdidik yg membaca juga hehe..

Berawal saat saya pulang dari pertokoan blok M menuju ke kost saya. Di atas metromini yg agak sepi, pada saat kenek metromini yang seumuran dgn saya menarik ongkos, secara tidak sengaja saya membaca sablon di kaosnya "No Body is Perfect". Mungkin anda-anda semua sering liat atau denger kata-kata ini. Biasanya ada di kaos anak-anak muda yang didominasi warna hitam. Lantas benak saya terus melamun jauh. Tak ada manusia sempurna memang, ya walaupun manusia adalah mahluk paling sempurna yg pernah diciptakan oleh Gusti Allah. Tapi itu lah kenyataannya, kesempurnaan itu sepertinya masih jauh sekali dan kayaknya gak pernah tercapai.

Masih ingat kan Mantan Presiden USA yang pernah terlibat skandal seks dengan Monica Lewinsky, sang sekretaris? Nah beliau seorang presiden yang menjadi panutan orang seluruh USA, tapi masih ada juga sisi ketidaksempurnaannya.

Atau anda-anda juga kenal Ludwig Van Beethoven kan?
Pak Beethoven ini kalau diteropong dari dunia musik, dia ini adalah komponis yang sempurna tanpa celah pada masanya. Tapi siapa yang tahu Pak Beethoven menderita ketulian dan pekak sejak berumur 20 tahun?. Bagaimana mungkin seorang yang tuli bisa menjadi komponis yg handal? Ini bak ikan yang gak bisa berenang tho? Lucu juga ya, keren lebih tepatnya.

Atau kapal Titanic yang terbelah menjadi dua tepat tanggal 15 April 1912, siapa yang menduga Kapal mahakarya orang-orang jenius yang Secanggih itu pada jamannya bisa takluk oleh samudra Atlantik? Gak ada, pasti ada celah ketidaksempurnaan.

Semua yang ada di dunia ini memang serba tidak sempurna, jadi tidak heran juga jika kata-kata seperti "Nobody is Perfect" dijadikan senjata pamungkas untuk menghentikan perdebatan jika sudah tidak punya argumen lagi. Otomatis tidak ada argumen lain yang bisa menandingi kata-kata sederhana tersebut. Tapi yang saya herankan ketidaksempurnaan itu sering dijadikan alasan untuk membentengi kesalahan atau pun kemalasan manusia, itu normal pada batasnya, but we should know the limit, kita harus tahu batasannya. Jangan lah sedikit-sedikit dijadikan alasan. Kasian orang-orang yang berurusan dgn kita.

Tapi kadang,bagi beberapa orang ketidaksempurnaan itu justru menjadi alat untuk maju, bukan malah dijadikan alasan untuk menyerah, sama sekali bukan. Karena ketidaksempurnaan itu hidup ini penuh dengan kemajuan, orang-orang memaksa dunia sesuai dgn kita hingga hidup ini terasa dinamis. Bayangkan saja jika semua yang ada di dunia sempurna disajikan, sudah hampir pasti dunia statis, monoton dan membosankan bukan?

Maka dari itu saya pikir ketidaksempurnaan itu adalah anugrah, sebagai bentuk perhatian Gusti Allah kepada hamba-hambaNya seperti saya ini, seperti panjenengan semua, agar kita mau berusaha, agar kita mau bersyukur. Saya jadi malu mau menuntut kesempurnaan dari orang lain karena sejadinya memang tidak sempurna. Tapi ingat karena tidak sempurna ini kita diberi akal agar bisa menutupi apa yang kurang, bukan dijadikan alasan untuk setiap kesalahan (baca: kemalasan) manusia. Karena manusia tidak akan pernah mencapai kesempurnaan itu maka jangan pernah mencoba memberi batas maksimal dari kemampuan kita, karena tidak ada yang tau batas maksimal yang bisa manusia capai, yang menentukan ya manusia itu sendiri sebenarnya. Jadi bekerjalah secara optimal, bukan maksimal..!!
Ingat keberhasilan datang ketika manusia sudah hampir menyerah..

Dan...
Sejatinya ketidaksempurnaan itu membuat hidup terasa sempurna.

Maka..
Jangan pernah menjadikan ketidaksempurnaan sebagai ALASAN, titik..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar